Mari merawat dan menangkar burung emprit peking

Apa yang ada dalam benak anda ketika mendengar nama burung emprit, pasti bayangan anda langsung tertuju pada burung mungil yang sering diberi pewarna lalu dijual pada anak-anak kecil. Burung emprit atau pipit merupakan jenis burung finch (Estrildidae) dari genus Lonchura yang kerap dianggap sebagai burung hama lantaran habitat mereka yang tidak jauh dari lahan pertanian. 



Akibatnya banyak perburuan terhadap spesies burung ini, dan kalau tidak ada upaya menjaga kelestariannya, bisa dipastikan burung emprit akan bernasib sama dengan kerabatnya burung gelatik jawa.

Ada banyak jenis burung emprit/pipit/bondol yang memiliki penyebaran luas di Indonesia, namun hanya beberapa saja yang dikenal dan cukup akrab dengan masyarakat kebanyakan. Burung-burung tersebut adalah:

- Bondol peking (Lonchura punctulata)
- Bondol jawa (Lonchura leucogastroides)
- Bondol haji (Lonchura maja)
- Bondol perut putih (Lonchura leucogastra)


Burung-burung tersebut selama ini dianggap sebagai burung recehan, namun di luar negeri burung-burung receh tersebut justru banyak dicari untuk dipelihara dan dikembangbiakkan oleh para pecinta burung finch dari seluruh dunia.

Ramai-ramai menangkaran burung bondol peking

Sudah waktunya kita menghargai jenis-jenis burung tersebut, dan mulai menangkarkan mereka sebelum benar-benar sulit ditemukan seperti beberapa spesies burung finch lain yang ada di Indonesia. Spesies yang menjadi bahasan kita kali ini adalah bondol peking atau spice finch (Lonchura punctulata) yang cukup popular di beberapa negara sebagai burung tangkaran.



Pipit peking atau bondol peking adalah burung yang berukuran mungil yang gemar memakan biji-bijian dan padi. Karena kebiasaanya itu burung ini dianggap sebagai burung hama yang harus dijauhkan dari lahan pertanian.

Ada sebelas subspesies dari burung pipit peking ini yang semuanya tersebar mulai dari India hingga Asia Tenggara dan tujuh di antaranya memiliki penyebaran lokal yang sebagian besar adalah endemik Indonesia.
Penyebaran global:
  1. Lonchura punctulata punctulata tersebar dari Nepal, India dan Sri Lanka
  2. Lonchura punctulata subundulata tersebar di timur laut India , dan bagian barat Myanmar
  3. Lonchura punctulata yunnainensis tersebar di Myanmar dan barat daya China
  4. Lonchura punctulata topeila tersebar di selatan China hingga utara Thailand, Indochina, Hainan, dan Taiwan
  5. Lonchura punctulata cabanisi tersebar di Filipina
Penyebaran lokal dan burung endemik:
  1. Lonchura punctulata fretensis tersebar di selatan Thailand dan Semenanjung Malaysia hingga Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya
  2. Lonchura punctulata nisoria tersebar di Jawa, Bali, Lombok, dan Sumbawa
  3. Lonchura punctulata baweana endemik di Pulau Bawean (Laut Jawa)
  4. Lonchura punctulata holmesi endemik di bagian tenggara Borneo (Kalimantan)
  5. Lonchura punctulata sumbae endemik di Pulau Sumba
  6. Lonchura punctulata blasii tersebar di Flores, Timor, Kepulauan Tanimbar, dan pulau-pulau kecil di Nusa Tenggara
  7. Lonchura punctulata particeps endemik di Pulau Sulawesi
Burung pipit peking banyak dicari oleh penggemar burung finch di luar negeri karena kemudahannya dalam perawatan serta termasuk burung yang cukup tangguh jika dipelihara dalam kandang penangkaran atau hariannya.

 

Membedakan jenis kelamin burung pipit peking atau yang sering disebut nutmeg mannikin ini cukup menyulitkan karena penampilan keduanya yang sama mirip. Pada umumnya ketika mendapati sepasang burung ini, para penangkar lebh cenderung memperhatikan gaya berkicau dari burung jenis ini, yaitu burung jantan yang akan meregangkan lehernya sambil meliuk-liuk ke kiri dan ke kanan ketika bernyanyi untuk menarik perhatian burung betina. 

Selain itu suara nyanyiannya pun hampir tidak terdengar, namun perilaku mereka akan menunjukkan gerakan menari, sedangkan burung betina cenderung hanya menonton sambil menggetar-getarkan ekornya.



Penangkaran burung pipit peking bisa dilakukan dalam sangkar gantung berukuran besar atau kandang ternak biasa, bahkan burung ini bisa ditangkarkan bersama-sama jenis burung lain dalam kandang koloni atau kandang aviary. Burung yang siap dikembangbiakkan biasanya burung yang sudah berusia 7 bulan, karena pada usia tersebut burung sudah mengalami kematangan seksualnya.

Pakan yang bisa diberikan selama burung ditangkarkan adalah pakan biji-bijian seperti milet atau pakan yang biasa diberikan pada burung finch. Untuk membantu pencernaannya bisa diberikan grit dan juga kalsium dalam bentuk tumbukan tulang sotong atau kulit telur.  Sedangkan untuk pakan tambahan bisa diberikan sayuran hijau seperti selada, bayam, daun seledri, buah-buahan, dan ulat hongkong.

Seperti disebutkan di atas bahwa burung ini adalah burung yang sangat mudah dipelihara, sehingga ketika menangkarkannya pun tidak akan mengalami kesulitan yang berarti. Burung ini mudah sekali masuk dalam tempat sarang lalu membangun sarangnya dan kawin untuk kemudian berbiak. Bahkan spesies burung ini bisa disilangkan dengan spesies burung finch lainnya terutama dari jenis mannikin atau munia.

Untuk tempat sarangnya bisa menggunakan tempat sarang yang bisa digunakan ketika menangkarkan spesies burung finch lainnya, tempat sarang ini bisa terbuat dari rotan, papan triplek, atau bahkan kertas kardus. Bahan untuk sarang bisa menggunakan bahan sarang yang terbuat dari serat nenas, sabut kelapa, atau rumput kering.

Setelah burung jantan menampilkan rayuannya sambil berjungkit-jungkit dan kadang disertari liukan lehernya, burung betina akan menerima rayuan sang arjunanya, setelah beberapa lama terjadilah perkawinan. Jika terjadi perkawinan maka anda bisa melihat kesibukkan kedua indukan yang sama-sama saling membantu membangun sarangnya.

Burung pipit peking betina akan bertelur sebanyak 4 - 8 butir telur yang akan dieraminya selama 14 hari. Setelah menetas kedua indukan akan saling bergantian merawat dan memberi makan anak-anaknya,pada saat ini kebutuhan mereka akan makanan segar harus selalu diutamakan, misalnya dengan menyediakan buah-buahan seperti apel, biji-bijian yang banyak, dan juga ulat hongkong baik hidup atau kering.

Setelah berusia 19 - 23 hari anak-anak mereka akan bisa keluar dari sarangnya, dan setelah 2 - 3 minggu kemudian anakan sudah berusia dewasa dan mandiri.

Oh ya, anakan burung yang masih berusia piyikan ini bisa diberikan perawatan dengan handfeeding, sambil terus menerus diperdengarkan suara rekaman burung kenari atau ditempel dengan burung kenari yang gacor. Nantinya setelah dewasa, anakan burung tersebut akan memiliki kemampuan menirukan suara burung kenari , seperti dalam video berikut.





Burung pipit peking dikenal sebagai burung yang tahan banting atau tangguh, dan kalau ada masalah biasanya itu terjadi akibat pola makan yang tidak teratur, dan kandang yang kotor. 

Namun dengan perawatan dan pola makan yang tepat dan teratur serta selalu menjaga kebersihan kandangnya, maka burung akan tetap selalu dalam kondisi yang cukup prima.
Penangkaran burung pipit peking ini bisa diaplikasikan pada spesies burung emprit / pipit lainnya.

Salam

Labels: ,