Penanganan anis merah macet bunyi

Bagi sebagian orang, memelihara burung sejenis anis merah adalah hal yang cukup merepotkan. Namun faktanya, burung anis merah sebenarnya burung yang mudah di rawat dan mudah dipancing untuk bunyi jika sudah memenuhi syarat-syarat tertentu, dan berikut ini adalah beberapa hal yang patut diketahui dalam perawatan dan penanganan burung anis merah. 





Syarat untuk mendapatkan burung anis merah yang mudah dirawat dan cepat berbunyi adalah burung yang berjenis kelamin jantan. Karena itu ketika akan membeli burung anis merah, pastikan bahwa burung tersebut berjenis kelamin jantan.

Di pasaran kadang kita mendengar pedagang burung yang menjual burung anis merah dan mengatakan bahwa burung tersebut adalah burung yang macet bunyi, dan sebelumnya pernah berbunyi. Untuk itu anda harus meyakinkan terlebih dahulu kalau burung anis merah itu memang benar-benar burung yang sudah pernah berbunyi apalagi disebut-sebut sebagai burung yang pernah gacor. 

Karena tak jarang pedagang melakukannya agar burung anis merahnya itu cepat laku, sehingga burung yang masih bakalan pun akan disebut-sebut sebagai burung yang macet bunyi. Alhasil, setelah burung dibeli, merawatnya pun butuh waktu yang cukup lama untuk burung tersebut mau berbunyi, itulah kenapa ada anggapan merawat burung anis merah itu sulit, karena ya kita yang salah pilih!. 

Kalau anda mendapatkan burung anis merah yang memang benar-benar macet bunyi dan sebelumnya pernah berbunyi, tentu perawatan selanjutnya cukup mudah, karena anda hanya mengatur agar burung tersebut mau terpancing untuk berbunyi. Biasanya burung anis merah yang sudah terpancing untuk bunyi, maka burung tersebut lebih mudah untuk "bocor". 

Ada banyak cara yang bisa dilakukan dalam memancing burung berbunyi, di antaranya adalah:
Dengan rutin melakukan hal di atas, maka dalam waktu yang tidak terlalu lama, burung anis merah anda akan kembali pada kondisinya semula yaitu rajin bunyi atau syukur-syukur mau teler. Kecuali kalau burung anis merah anda itu didapatkan dalam kondisi bakalan, tentu butuh proses untuk burung tersebut mau berbunyi kencang. 

Semoga bermanfaat

Labels: ,