Inilah sebabnya merpati anggukan kepalanya saat berjalan

Saat berjalan, merpati tampak menggerakkan kepalanya ke depan dan belakang. Sebenarnya, burung ini tak melakukan hal tersebut. Saat kepalanya terlihat bergerak ke belakang, sebenarnya burung itu sedang menggerakkan badannya ke depan, hingga kepalanya “tertinggal” di belakang. Setelah itu, barulah ia memajukan kepala melewati badannya.




Hal ini dilakukan untuk membantu penglihatan selama bergerak dan mencari makan. Saat kepala diam, gambar distabilkan oleh retina dan benda bergerak menjadi jelas, terpisah dengan latarnya. Dan saat kepala bergerak, persepsi kedalaman gambar menjadi lebih akurat.
 
Jennifer Hancock dari Marietta College, dan Nancy Stevens serta Audrone Biknevicius dari Ohio University Heritage College  of Osteopathic Medicine, AS, melakukan penelitian terhadap seekor burung elegant-crested tinamous (yang warna bulunya hampir seperti burung puyuh). Mereka ingin mengetahui, apakah gerakan kepala terkait dengan gerakan kaki.

Tim ini menemukan bahwa saat burung ini berlari semakin cepat, anggukan ini tak terjadi. Satwa ini berlari dengan kepala menjulur ke depan, dan hal yang sama juga terjadi pada burung merpati. Uniknya ternyata anggukan dan gerakan kaki tak terkoordinasi dengan baik selama penelitian dilakukan.

Saat bergerak perlahan, langkah yang kebetulan sama dengan mulainya anggukan terjadi lebih lama. Hal ini dilakukan untuk memperhalus langkah kaki sementara gambar distabilkan di retina.

Penelitian menunjukkan tak ada hubungan antara anggukan kepala dengan pergerakan kaki, seperti yang selama ini diperkirakan orang. Bahkan, Hancock dan para koleganya menemukan bahwa pergerakan satwa ini justru terhalang oleh anggukan kepala, atau oleh keterbatasan visual yang memicu anggukan.

Sumber: National Geographics
 

Labels: