Penangkaran Blackthroat dengan sistim poligami

Menangkar blackthroat meskipun sering dikupas secara panjang lebar, namun, ternyata masih menyisakan tanda tanya bagi sebagian besar penangkar yang umumnya pemula. Banyak yang mengaku kalau beternak burung blackthroat ini adalah pekerjaan yang "gampang-gampang susah", sehingga percobaan pertama dari penangkaran mereka terkadang hanya berjalan setengah jalan saja, yang ujung-ujungnya pasangan burung tersebut akhirnya dijual karena terlalu frustasi dengan kesulitan yang mereka hadapi dalam penangkarannya.
Menangkar Blackthroat lebih mudah dengan sistem poligami
Menangkar Blackthroat lebih mudah dengan sistem poligami
Masalah yang kebanyakan dihadapi pun sebenarnya cukup simple saja, yaitu, burung yang tidak mau bertelur yang terjadi lantaran burung betina yang memang masih belum cukup umur atau belum birahi. Nah, untuk membantu sobat semua, berikut tips singkat bagaimana membuat indukan betina cepat bertelur dengan memanfaatkan sifat poligami dari burung jantan:

Untuk memudahkan sebaiknya sangkar yang digunakan menggunakan sangkar gantung berukuran luas juga untuk jaga-jaga jika harus menggunakan metode poligami, atau bisa menggunakan kandang aviary jika anda memilikinya.

Sangkar atau kandang aviary tersebut harus terletak / diletakan dilokasi yang cukup aman dan nyaman, artinya tidak terganggu baik oleh aktifitas manusia ataupun hewan peliharaan lain yang lalu lalang seperti kucing atau anjing.

Untuk mempecepat proses perkawinan, anda bisa menerapkan metode kawin poligami dengan menggunakan 1 (satu) indukan blackthroat jantan dengan 2 (dua) atau lebih indukan blackthroat betina yang sudah siap umur. Jika menggunakan sangkar gantung, maka anda cukup menyiapkan satu tempat sarang saja lengkap dengan bahan sarang yang sudah jadi, sedangkan jika menggunakan kandang aviary tempat sarang yang disediakan harus sesuai dengan jumlah indukan betina dan ditempatkan dalam jarak yang saling berjauhan.
   
daun ginsengDalam perawatan hariannya, untuk mempercepat proses bertelur ditambahkan berupa daun ginseng dan kroto yang diberikan 3 kali seminggu.  Bagi banyak penggemar burung blackthroat pasti sudah tidak asing dengan daun ginseng yang diberikan dengan cara seperti kita memberikan daun sawi yaitu digantung, karena daun ginseng ini dipercaya banyak mengandung vitamin A, serat dan berbagai mineral penting yang berfungsi meningkatkan stamina dan antioksidan, khasiat yang terdapat pada daun ginseng ini tidak kalah dengan khasiat yang ada pada akar ginseng. jadi daun ginseng sangat cocok diberikan pada burung yang sedang ditangkarkan. 

Oh ya, daun ginseng yang digunakan bisa menggunakan daun ginseng Jawa yang cukup banyak dijual dipasar-pasar tradisional ataupun supermarket yang biasanya dijual sebagai bahan untuk membuat tumis atau sayuran, ginseng Jawa ini memiliki khasiat yang sama dengan ginseng dari Korea.

Sedangkan untuk indukan yang belum terlihat bertelur, maka birahi sang induk bisa ditingkatkan dengan jalan dijemur setiap pagi hari selama 2 (dua) jam., penjemuran ini sangat diperlukan untuk meningkatkan birahi burung betina, namun karena karena beberapa pekan ini musim hujan merata di seluruh daerah, maka untuk meningkatkan birahi dan mempercepat burung betina pada kondisi breeding, bisa digunakan BirdMature yang diberikan setiap hari selama 5 hingga 10 hari.

Untuk kebutuhan kalsium serta pencegahan agar indukan tidak mematuki ataupun memakan telur-telurnya sendiri, maka salam sangkar ternaknya bisa dilengkapi juga dengana tulang sotong. Keberadaan tulang sotong ini merupakan salah satu hal yang wajib bagi burung pemakan biji-bijian untuk memenuhi kebutuhannya akan kalsium dan juga iodium.

Jika salah satu indukan dalam sangkar gantung mulai menunjukan tanda-tanda akan bertelur maka indukan betina lainnya bisa dipisahkan, untuk dipersiapkan dalam sangkar penangkaran berikutnya dengan burung jantan yang sama. Hal ini tentu berbeda dengan kondisi dalam kandang aviary dimana masing-masing indukan sudah memiliki tempat sarangnya masing-masing.

Pada saat burung indukan mulai bertelur, disarankan untuk tidak terlalu sering mengganggu aktivitas mereka baik dengan sering mengganti makanan dan minumannya atau membersihkan kandangnya. Tahan dulu aktivitas kita tersebut, untuk makanan dan minumannya sebaiknya diberikan dalam jumlah yang cukup agar kita tidak terlalu sering bolak-balik menggantinya. Hal tersebut untuk mencegah kegagalan dalam penetasan, yang biasanya terjadi akibat indukan yang terlalu / merasa terganggu sehingga membuang atau mengabaikan telur-telur mereka.

Jika terjadi kendala pada waktu pengeraman telurnya, misalnya telur yang dibuang atau di abaikan, maka manfaatkanlah burung lain untuk menetaskannya, misalnya burung kenari atau dengan menggunakan peralatan inkubator.

Oke, itulah beberapa tips singkat yang bisa saya sajikan dalam mengatasi permasalahan burung indukan yang tidak mau bertelur ataupun berjodoh, yaitu dengan memanfaatkan sifat poligami dari burung blackthroat jantan dan mengatur birahi dari indukan blackthroat betina.

Semoga bermanfaat

Labels: