Love bird banyak dicari dan dipelihara untuk
masteran, lomba ataupun dikembang biakan melalui penangkaran. Banyak
dari kita yang berhasil mengembang biakan burung yang cukup populer ini
dan banyak juga yang mengaku mengalami kesulitan terutama dalam masalah
reproduksi, misalnya burung yang terlihat kawin tetapi tidak kunjung
bertelur atau burung yang berhasil bertelur tetapi nyatanya telur
tersebut kosong atau infertill.
Untuk
itu perlu dicermati juga beberapa hal yang kemungkinan menjadi sumber
permasalahan mengapa kita mengalami kebuntuan dalam usaha penangkaran
burung yang kita miliki, beberapa hal tersebut diantaranya :
1. Sepasang yang sama jenis kelamin.
Pada
love bird, kita tidak akan bisa dengan mengetahui dengan pasti apakah
burung tersebut sudah sepasang murni atau malah berjenis kelamin yang
sama. Meskipun omkicau pernah memberikan tips bagaimana membedakan jenis
kelamin lovebird, namun ada kalanya hal tersebut tidak menjadi jaminan
karena love bird termasuk burung yang sulit dipahami, bahkan antara
jantan dengan jantan saja mereka kerap terlihat seperti pasangan burung
yang sudah berjodoh, dan mungkin karena hal itu pula mereka dinamai
dengan burung cinta atau love bird.
2. Burung yang masih muda atau belum pengalaman.
Burung
yang masih berusia muda belum memiliki pengalaman dan mental yang cukup
dalam bagaimana membina suatu hubungan hingga pada proses reproduksi,
sehingga cenderung hanya bermain-main saja ( bahkan jika melihat mereka
seperti yang sedang kawin pun sebenarnya hal tersebut cuma main-main
saja atau sebatas latihan saja :)), sering juga terlihat seperti yang
berkelahi, solusinya jangan dulu masukan glodok kedalam kandang
penangkarannya, karena kalaupun mereka bertelur, telur akan sering
ditinggalkan atau di hilangkan oleh mereka. Solusinya , biarkan dahulu
selama beberapa bulan sampai ikatan antara mereka menjadi lebih erat
sehingga akan membuat burung sejodoh murni sedangkan jika burung sudah
bertelur dan sering meninggalkan telurnya upaya penetasan melalui
inkubator menjadi alternatif terakhir jika telur tersebut ternyata
berisi.
3. Adanya gangguan dari luar
Gangguan dari luar atau sekitar kandang bisa membuat burung stress
karena kecemasan yang meningkat, gangguan tersebut bisa saja muncul dari
hewan pengganggu seperti tikus, tokek atau binatang lain yang akan
membuat burung indukan lebih memilih membuang atau memakan sendiri
telur-telurnya untuk alasan keamanan. Selain gangguan dari hewan, ada
juga gangguan dalam bentuk polusi misalnya polusi udara jika kandang
penangkaran berdekatan dengan pembuangan limbah, pinggir jalan raya yang
sibuk maupun dekat dengan pembakaran sampah dan polusi suara dalam
bentuk suara yang bising seperti klakson kendaraan maupun akitivitas
keramaian manusia.
4. Love bird hybrida atau hasil silangan
Perkawinan silang antara love bird non ring dan ring / kacamata ( Peach
Faced x Fischer ) akan menghasilkan anakan hybrida yang dikenal dengan
istilah semi ring atau semi klep atau love bird barong. Dan tidak
sedikit pula yang mencoba mengembang biakan burung hybrida ini dengan
burung love bird dari jenis ring atau kacamata, dan hasilnya memang
beragam. Banyak yang mengakui kalau telur yang dihasilkan ternyata
infertill atau burung yang tidak juga bertelur.
Berdasarkan
beberapa informasi baik dari penangkar yang berada di luar negeri maupun dari dalam negeri,
perkawinan silang antara burung non klep dengan klep memang tidak
seharusnya terjadi, karena hal tersebut bisa memberi efek yang buruk
terhadap keturunannya. Menurut beberapa pengalaman dari penangkar baik
di dalam dan luar negeri, keturunan dari perkawinan silang love bird ini
tidak akan bisa berkembang biak dengan sempurna, misalnya ada yang akan
mengalami kemandulan dan ada juga yang bisa berkembang biak tetapi
memiliki masalah kesehatan dan jika memilik keturunan maka akan terjadi
gangguan kesehatan yang sangat serius pada keturunan mereka. Dengan
kata lain perkawinan silang antara love bird jenis ini sangat tidak
dianjurkan, selain hanya akan memproduksi telur yang kosong atau
infertill, kalaupun menetas maka keturunan mereka akan memiliki gangguan
kesehatan.
Itulah beberapa hal penting yang paling umum terjadi
pada penangkaran love bird yang mengalami kebuntuan akibat burung yang
tidak mau bertelur, telur yang kosong atau hilang. Dari beberapa hal
diatas, maka bisa di ambil kesimpulan bahwa sebelum memulai pengembang
biakan love bird ini maka harus diperhatikan juga hal-hal sebagai
berikut:
- Burung benar-benar sepasang dan sudah berjodoh, jika
anda memiliki burung sepasang burung tetapi masih belum berjodoh juga
maka pemberian suplemen untuk membantu proses perjodohan bisa diberikan.
- Pastikan
burung sudah cukup umur dan sudah dalam keadaan siap berkembang biak /
matang kelamin / Birahi. untuk ini bisa di siasati dengan pemberian
suplemen khusus penangkaran seperti BirdMature.
- Hindari
mengawin silangkan burung dari jenis ring / kacamata dengan non ring /
non kacamata, karena meskipun akan menghasikan keturunan hybrida, namun
sering terjadi gangguan baik pada kesehatan maupun gangguan hormon.
Beberapa kasus membuktikan bahwa keturunan mereka jika dikawinkan dengan
love bird kaca mata akan menghasilkan telur yang infertill.
Semoga bermanfaat.Labels: cara menangkar lovebird, informasi burung, menangkar lovebird, penangkaran