Pemilihan dan perawatan bakalan muray batu borneo


Muray Batu asal kalimantan (Borneo) ini merupakan burung muray batu yang paling banyak terdapat di pasaran , harganya yang berbeda dengan burung sejenis asal pulau sumatera memang bisa memikat hati penggemar burung kicauan yang ingin mencoba memelihara burung muray batu dirumahnya meski dengan resiko yang harus dihadapi jika membeli dalam keadaan masih bakalan (MH). resiko tersebut antara lain : 
Burung belum terbiasa makan voer dan mb tersebut hasil pancingan.


Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi , jika ada pedagang yang tidak jujur dengan mengatakan bahwa muray batu borneo yang dijualnya adalah berasal dari sumatera dengan tujuan memperoleh keuntungan, ditambah dengan munculnya modus baru dimana bulu ekor borneo yang berwarna putih tersebut dicabut atau diberi warna hitam sehingga menyerupai muray ekor hitam (blacktail) nah itulah yang harus diwaspadai, pedangan yang tidak jujur. akan tetapi dengan pengalaman dan kejelian kita bisa membedakan mana muray sumatera dan mana muray borneo tentulah hal tersebut tidak berlaku kepada kita.

Dalam sebuah tulisan di forum kicaumania disitu ada tulisan mengenai asal-usul muray borneo, disitu disebutkan bahwa perbedaan muray batu MH hutan borneo dan MB hutan lainnya hampir sama ( diluar MB kepala putih) perbedaan yang paling signifikan tentu bisa dilihat dari ekor mb tersebt, untuk mb asal borneo ekornya cenderung  lurus dan kaku (keras) dan jarak antara ekor putih dan hitamnya pun lebih berdekatan. 

Kita sendiri tidak bisa memastikan bagaimana asal-usul dari mb borneo ini tetapi kemungkinan saja berjuta-juta tahun yang lalu Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra merupakan Satu kepulauan besar sampai akhirnya di pisahkan oleh adanya Letusan Gunung Berapi di Kalimantan yang berakibat Gempa yang besar yang berujung pada terjadinya retakan dan memisahkan Kalimantan dan Sumatra menjadi dua pulau, makanya di temukan kesamaan-kesamaan fauna dan flora, adapun perbedaan fisik dan sifat itu cuma dikarenakan keadaan iklim di dua pulau serta kondisi lingkungan yang berbeda, Kalimantan Notabenenya lebih dekat ke garis equator di banding Sumatra sehingga iklim yang di dapat adalah Kalimantan memiliki tingkat panas dan lembab yang lebih tinggi di banding Sumatra, efek yang di temukan pada makluk hidup yang berada dikalimantan lebih bersifat keperubahan Otot dan Tulang sementara di Sumatra lebih kepada Kulit dan Bulu.

Kesamaan yang di dapat dari Sumatra dan Malaysia untuk MB serta MB Borneo Lainnya



Dari evolusi yang terjadi beribu-ribu tahun yang lalu tersebutlah akhirnya muncul spesis baru disaat itu seperti muray batu kepala putih dan juga muray batu borneo yang merupakan dampak dari terjadinya perkawinan silang antara spesis yang berbeda, serta akibat iklim yang membuat mereka harus bermutasi terutama dengan pigment mereka, dan itulah sebabnya kenapa muray batu borneo lebih cenderung memiliki suara yang ngebass dibanding suara muray batu asal sumatera yang cenderung melengking itu terjadi karena tingkat suhu yang berada di kalimantan lebih panas sehinga memaksa paru-paru bekerja lebih keras dan inilah yang membedakan muray batu borneo dengan sumatera yaitu paru-parunya yang menjadi lebih besar sehingga muray batu borneo jika berbunyi akan selalu membusungkan dadanya.  (kicaumania) 

Daerah penyebaran murai batu di kalimantan




Pemilihan Bakalan MB Borneo

Memilih bakalan muray batu tentu diperlukan kecermatan, karena burung ini termasuk jenis burung yang rentan stress dalam segala kondisinya. terlebih jika burung yang didapatkan tersebut termasuk burung yang didapat dari hasil tangkapan hutan. 
sebagai panduan bagi anda sewaktu membeli burung hasil tangkapan hutan mungkin bisa mengikuti beberapa catatan berikut ini : 

Untuk Muray Batu hasil pancingan dan yang didapat dari cara lainnya misalnya jaring atau getah akan terlihat dari kondisi bulunya yang masih mulus atau rusak. untuk mb yang didapat dari hasil jaring atau getah/memulut tentulah bulu-bulunya sedikit tidak beraturan dan banyak bulu-bulu yang tercabut dibanding mb hasil pancingan yang cenderung berbulu masih mulus/rapih.

Jangan terlalu berambisi melihat muray batu yang selalu diberi makan ulat hongkong oleh pedagangnya , karena muray tersebut akan cenderung lebih sulit diajari makan purnya ( bisa memakan waktu lama), pedagang hanya memberikan ulat hongkong pada mbnya hanya untuk tujuan agar bertahan hidup saja sewaktu masih berada ditangan mereka. yang penting perhatikan selama ditangan mereka apa makanan mb tersebut apakah juga diberi kroto dan pur yang dicampur atau hanya ulat hongkong saja.

Salah satu tips yang lazim dikalangan kicaumania adalah tidak memberikan jangkrik pada burung bakalan MH yang masih belum makan pur, saya sendiri tidak tahu apa tujuannya tetapi biasanya untuk burung hasil pancingan, para pedagang tidak akan mau atau mengijinkan calon pembeli memberi makan mereka dengan jangkrik. kalau menurut saya sendiri pemberian jangkrik itu perlu diberikan untuk menjaga kondisinya dengan catatan diberikan hanya bagian perutnya saja yang dicampur atau diaduk aduk dalam purnya , jadi jika diberikan dalam kondisi utuh dikhawatirkan burung akan mengalami tersedak atau infeksi karean duri dari jangkrik akibat saking lahapnya mereka memakan jangkrik ini.

Pilih burung yang terlihat lincah, matanya melotot dan mengikuti arah tangan kita (gerakan waspada), jangan pilih burung yang terlihat sayu dan mata berair, untuk suara cetrekannya pilih yang padat dan keras, dan bulu-bulu yang tidak mengembang dengan sayap yang masih terkempit rapat  menandakan burung masih sehat .

Perawatan Muray Batu Borneo

Dalam perawatannya ada banyak cara bagaimana membuat burung muray batu bakalan mau dilatih makan voer, diantaranya : 



Proses ini bisa memakan waktu yang agak lama, jadi selama itulah ketersediaan serangga dan kroto harus selalu disiapkan untuk menghindari hal-hal yang mungkin terjadi, misalnya kehabisan kroto atau jangkriknya. 

Selama proses tersebut sebaiknya hindari menyimpan burung ditempat ramai atau banyak suara burung lain yang keras , guna menghindari burung mengalami stress. oleh karena itulah dianjurkan jika merawat burung bakalan MH burung sebaiknya di kerodong atau bisa dengan menggantung burung ditempat yang tenang dahulu agar bisa beradaptasi baik dengan kandang, pakan dan juga kondisi lingkungan sekitarnya. dan proses adaptasi inipun biasanya memakan waktu yang cukup lama. 

Yang penting adalah sewaktu kita merawat burung muray batu bakalan , kiat jangan terburu-buru ingin mendengarkan suaranya dahulu, hal yang paling utama adalah membiarkan burung beradaptasi sehingga burung mau dilatih makan pur dengan tenang dan setelah burung mau makan pur, anda bisa melatihnya untuk berbunyi , misalnya dengan memasternya atau memancingnya untuk bersuara. 


Labels: ,