Seputar penangkaran burung kacer


Kacer ( Haur : sunda ) adalah burung yang memiliki temperamen tinggi terhadap burung apa saja yang memasuki wilayahnya/teritorialnya. Karena itulah banyak juga penggembar burung kicauan yang memeliharanya selain untuk dilombakan karena sifatnya yang fighter juga untuk sekedar didengar alunan kicauannya yang mengalun. 
Perawatan kacer pada dasarnya sama dengan burung burung pemakan serangga lainnya yang memiliki karakter burung petarung. 
Jika kita kebetulan memiliki burung kacer yang sudah mapan dan juga sedikit lahan di halaman rumah kita, apa salahnya kita mencoba membreeding kacer. 
berikut akan saya informasikan mengenai penangkaran burung kacer yang kebetulan saya kumpulkan dari beberapa media online dan forum forum online. 


Tahapan breeding kacer adalah sebagai berikut : 
1. Pembuatan kandang penangkaran.
2. Pemilihan indukan. 
3. Penjodohan.

Pembuatan kandang penangkaran

Kandang untuk breeding kacer sebaiknya beralaskan tanah/pasir dengan dengan ukuran yang sesuai dengan keinginan kita hanya saja sebagai pembandingnya adalah: lebar 1M, panjang 1M dan tinggi 2 M dengan bagian atap yang sebagian tertutup. 
untuk bagian dalam kita bisa saja memberikan pohon yang berdaun rindang untuk tempat sarangnya ( biasanya yg digunakan adalah pohon beringin) atau bisa juga menggunakan beberapa tangkringan dan kotak untuk sarang. atau jika anda memiliki lahan yang luas bisa saja menggunakan kandang ukuran 2x2x4 dengan pohon yang rindang didalamnya untuk tempat menaruh sarangnya. perlengkapan lainnya adalah tempat makan dan minum serta sebuah wadah berisi air untuk mandinya yang ditaruh didasar kandang. 

Pemilihan indukan. 

Setelah kandang kita buat saatnya kita mencari burung betina untuk pejantan kita. pemilihan burung betina ini tidak ada patokan khusus cuma harus memenuhi syarat syarat : sehat, tidak cacat dan jinak ( tidak giras ) umur bisa mencari yang sekitar 1 tahunan. 

Penjodohan dan penetasan

setelah kita dapatkan burung betina yang sehat dan tidak cacat waktunya kita menjodohkan kedua burung tersebut, untuk kali pertama sebaiknya menggunakan tekhnik penjodohan ala kenari yaitu mendekatkan kedua sangkarnya selama beberapa hari untuk perkenalan dan setelah itu burung baru bisa kita masukan kedalam kandang penangkaran. untuk menambah birahi burung bisa dengan jalan memberikan penjemuran yang cukup atau jika cahaya yang masuk dirasa kurang bisa menggunakan lampu TL Ultra violet tentu saja dengan menambah asupan Vitamin C dan D bagi burung atau bisa juga memasukan terasi yang dipilin lalu dimasukan ke bagian tubuh jangkrik untuk dikonsumsi burung.
selama proses penjodohan hingga adanya perkawinan, setiap hari burung harus selalu diberikan EF (Extra Fooding) seperti jangkrik ataupun cacing tanah sebanyak 2-3 ekor pagi dan sore setiap harinya per burung. 
tanda tanda burung betina akan bertelur biasanya burung betina akan lebih sering turun ke bawah memakan apa saja yang ada di dasar kandangnya. 
Selama proses bertelur hingga menetas sebaiknya burung jangan sering terganggu baik oleh kita ataupun binatang lainnya hingga telur benar benar menetas. 



Setelah telur menetas maka pakan untuk indukan harus ditambah seperti cacing ataupun kroto. beberapa penangkar lebih senang meloloh piyikannya secara manual dibanding diloloh oleh indukan dengan alasan efisiensi biaya dari penambahan pakan berupa kroto dan Ef lainnya.

Meloloh piyikan kacer 

Piyik bisa diberi makan berupa potongan perut dari jangkrik dan kroto sebanyak 2-3 butir saja dan porsinya ditingkatkan setiap harinya 1-2 butir kroto. setelah berumur 5 hari atau hari ke lima burung mulai diberikan kroto / jangkrik yang dicelup terlebih dahulu dalam adonan voer yang dicampur air. setelah umur 6 hari bisa dilakukan pemasangan ring, setelah umur 8-9 hari biasanya bulu bulu burung mulai mekar dan akan bertambah pada umur 15-16 hari, pada umur itulah burung harus sering diloloh karena pada usia tersebut burung mulai sering aktif bergerak, setelah umur 25 hari lolohan harus menjadi sering dilakukan dan burung mulai bisa terbang rendah dengan jarak yang dekat. selanjutnya bisa dilatih makan voer sendiri. 

Dengan pemberian pakan dan juga ef yang cukup selama penjodohan hingga penetasan dan pelolohan proses penangkaran pun akan lebih terasa mudah. dan biasanya dalam waktu beberapa minggu atau lebih burung kacer akan kembali bertelur setelah anakannya mulai bisa menginggalkan sarangnya. semoga bermanfaat bagi kicau mania, salam :)

Labels: ,