Ulat
hongkong atau mileworm adalah salah satu pakan populer dikalangan
penggemar burung dan juga pemilik hewan peliharaan karena merupakan
salah satu sumber protein bagi binatang peliharaannya. Untuk mengawali
bagaimana kita beternak ulat hongkong ini bisa dengan cara:
Pemilihan indukan
- Untuk
pemilihan induk, usahakan tidak lebih dari 2 kg, agar ulat yang jadi
kepompong ukurannya bisa besar-besar (rata-rata panjang 15 mm dan lebar 4
mm . Sedangkan ulat dewasa dengan ukuran panjang rata-rata 15 mm, dan
diameter rata-rata 3 mm akan mulai menjadi kepompong sekitar 7 sampai 10
hari lagi secara bergantian.
- Pengambilan
kepompong, harus dilakukan selama 3 (tiga) hari sekali, supaya
kepompong yang sudah dipisah dan ditempatkan di dalam kotak tersendiri
berubah menjadi kumbang secara serentak.
- Pemilihan
kepompong, dilakukan tiga hari sekali, serta kepompong yang dipilih
haruslah yang sudah berwarna putih kecoklatan. Dan cara pengambilannya
pun, harus hati-hati jangan sampai lecet/cacat. Apabila terjadi, maka
kepompong akan mati busuk. Kepompong yang sudah dipilih, kita taruh di
dalam kotak pemeliharan yang sudah diberi alas koran.Kemudian, disebar
sedemikian rupa. Jangan sampai bertumpuk, lalu ditutup kembali memakai
kertas koran hingga rapat.
- Kepompong
akan menjadi kumbang, dalam usia mulai 10 hari. Dan apabila sayap
kumbang masih berwarna kecoklatan, jangan diambil dulu. Biarkan sampai
berwarna hitam mengkilat, dan kumbang siap ditelurkan. Satu kotak/peti,
kita tebari kumbang sekitar 250 gr, dan berikan kapas sebagai alas untuk
bertelur yang sudah dibeberkan.
- Pembibitan
ini dibiarkan sampai 7 hari, dan diturunkan bila waktu tersebut tiba.
Kumbang yang sudah terpisah dari kapas, diberi kapas baru lagi dan
begitu seterusnya. Tingkat kematian pada kumbang ini, bisa mencapai 2
s/d 4 persen sekali turun.
- Kapas
yang ada telurnya, kita simpan dalam peti terpisah, telur akan mulai
menetas setelah 10 hari. Setelah usia ulat mencapai 30 hari baru kita
pisahkan dari kapasnya.
Pemberian Pakan
1. Pemberian Pakan untuk ulat bibit.
- Untuk
satu kotak beri makanan sekitar 500 gr, dengan interval waktu 4 hari
sekali. Atau apabila makanan sudah benar-benar bersih, dengan cara
dikepal-kepal menjadi 3 bagian. Gunanya supaya kepompong yang ada, tidak
tertimbun makanan karena apabila hal ini terjadi kepompong akan busuk.
- Selain ampas tahu dan dedak, makanan sebaiknya dicampur dengan tepung tulang atau pur, tujuannya agar kepompong besar-besar.
- Pemberian pakan untuk kumbang, jangan terlalu banyak dan caranya disebar merata sekitar 100 gr sekali makan per 3 hari sekali.
2 Pemberian makan untuk ulat kecil.
- Apabila
ulat masih ada dalam kapas, sebaiknya pemberian pakan dengan sayuran
sosin, capcay atau selada, cabut maksimal 4 lembar sampai habis, dan
sayuran tersebut dijemur dulu sampai setengah kering.
- Apabila makanan biasa, ukurannya 100 gr dan disebar tunggu sampai makanan itu habis, baru diberi lagi.
- Apabila ulat sudah terpisah dari kapas, pemberian pakan sekitar 1 kg,
dengan cara dikepal dan sebagian disebar merata. Sedangkan untuk ulat
kecil, satu kotak sekitar 2 kg dengan ukuran ulat panjang 6 mm dan
diameternya 1,5 mm (umur 30 - 60 hari).
- Untuk ulat dewasa (umur 60 - 90 hari), pemberian pakan 1,5 kg sampai
dengan 2 kg per kotak, dengan cara dikepal dan disebar sedikit.
Tempat Peternakan
Usahakan
untuk tempat/bangunan peternakan ini, terbuat secara permanen atau
terbuat dari tembok sekelilingnya. Tujuannya, agar terhindar dari tikus
atau hama semut. Atap terbuat dari enternit, dan 95% bangunan tertutup.
Lantai terbuat dari tembok atau ubin. Suhu
sangat mempengaruhi pertumbuhan ulat. Usahakan suhu dalam ruangan,
tetap antara 29 - 30 derajat celcius dan selalu lembab. Artinya tidak
terlalu dingin, dan tidak terlalu panas. Suhu tersebut, merupakan suhu
terbaik untuk ternak ini.
Penyakit
Ciri-ciri ulat yang terkena penyakit dan penanggulangannya:
1. Kulit ulat kuning kehitam-hitaman.
- Jangan terlalu banyak diberi makan dari daun-daunan, dan jangan terlalu banyak diberi dedak.
2. Ulat mati berwarna merah.
- Apabila
hal ini terjadi, maka pencegahannya adalah pemberian pakan tidak
terlalu basah. Hal ini harus segera diatasi karena penyakit ini selain
menular menyerang dengan cepat.
3. Ulat mati berwarna hitam
- Hal
ini terjadi apabila pemberian makanan disebar, biasanya terjadi pada
ulat dewasa usia 1 sampai 3 bulan, maka alangkah baik pemberian
makanannya dilakukan secara dikepal-kepal.
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dengan induk (ulat dewasa 1 kg)
- Dari pembibitan 1000 gr ulat dewasa usia 90 hari, maka keseluruhan
kepompong yang akan dihasilkan adalah 900 gr secara bertahap dalam 10
kali pengambilan kepompong.
- Dari 900 gr kepompong, maka akan dihasilkan 700 gr kumbang sehat dan
siap bertelur, dengan tingkat kematian dari kepompong menjadi kumbang
sekitar 2% setiap pengambilan kumbang.
- Dari
1 kg ulat bibit, maka akan dihasilkan 33,1 kg ulat siap jual dengan
rincian sebagai berikut: Target hasil tersebut, dapat dicapai apabila
tingkat kematian kumbang hanya 1 % dan makanan terjamin, serta
perkembangannya bagus.
- Makanan untuk 1 kg induk sampai habis terjual: a. Ampas tahu 50 kg kering, b. Dedak 5 kg
- Penyusutan Ampas tahu yang basah setelah diperas akan menyusut; dari 25 kg basah menjadi 15 kg kering, dengan kadar air l5%.-
sumber : budidaya
Labels: penangkaran